Sejarah


Akamigas Balongan Indramayu dilatarbelakangi ketika Drs. Nahdudin Islamy, M.Si menjadi anggota DPRD Kabupaten Indramayu, ketika itu banyak generasi muda dari luar kota salah satunya dari Kabupaten Kebumen datang ke kantor nya DPRD yang kebetulan saat itu di Komisi E menangani kesejahteraan untuk minta rekomendasi dari DPRD untuk bisa bekerja di Balongan. Selanjutnya beliau datang ke Pertamina Balongan menemui Ketua Proyeknya, Ir. Soeharto, Drs. Nahdudin menyampaikan aspirasi generasi muda, dikatakan oleh beliau (Ir. Suharto) untuk Wilayah III ini yang mendaftar pekerja tim eselon 1 kurang mempunyai kualifikasi. Melihat kondisi di lapangan, kebutuhan perusahaan perminyakan yang membutuhkan pekerja yang mempunyai kualifikasi Diploma 3 Teknik Perminyakan memunculkan obsesi Drs. Nahdudin Islamy, untuk mendirikan Akamigas Balongan di Indramayu.

 

Sebelum mendirikan Akamigas Balongan, Drs. Nahdudi Islamy, M.Si, mengadakan pertemuan-pertemuan dengan orang-orang yang mempunyai yayasan-yayasan di Jawa Barat dan menanyakan kepada mereka mengenai kenginan untuk mendirikan Akademi Minyak dan Gas. Umumnya Pimpinan Yayasan tidak berminat mendirikan Perguruan bidang Teknik Perminyakan dengan alasan karena biaya tinggi (high cost), untuk membeli mata bornya saja ratusan juta..” Beliau datang ke Pertamina dan direspon karena tujuannya baik mau mendirikan pendidikan. Menurut kitab yang diyakini oleh Nahdudin Islamy, jangankan para malaikat dan manusia, ikan dan semut di dalam lubang pun mendoakan kepada hamba allah yang berihtiar untuk mendirikan pendidikan dan dengan itu pula akhirnya mencoba melobi, beliau teringat betul inilah barangkali momen transisi dari orde baru ke orde reformasi, dulu di Indramayu, Pertamina itu ibarat negara di dalam negara. Melalui media silaturahmi beliau mencoba mendatangi satu persatu akhirnya dapat bantuan dari Pertamina berupa media perminyakan dan dipasangkan langsung setelah itu diberi bantuan Alat Bor. Melalui bantuan dan hibah dari pertamina dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Nahdudin Islamy) maka berdiri Akamigas Balongan Indramayu, dibawah Yayasan Bina Islami. Yayasan Bina Islami adalah pemenggalan nama Ketua Yayasan, Nahdudin Islami, didirikan tahun 1999, ketika beliau di anggota DPR RI. Beliau melakukan langkah-langkah kongkrit silaturahmi dan sebagainya dan juga menggunakan dana APBN alias anggaran Pendapatan dan Belanja.

 

Akamigas (Akademi Minyak dan Gas) Balongan didirikan pada tahun 2002 melalui SK Mendiknas Nomor 167/D/O/2002, tanggal 2 Agustus 2002 bertepatan dengan bulan suci ramadhan. Itupun dibangun dari rumah leluhur, rumah itu besar, ketika Nahdudin punya anak baru kecil-kecil SD. Dari posisi bangunan rumah dirubah dan didesain menjadi bangunan perguruan tinggi. Dengan penuh perjuangan dan pengorbanan dari tahun ke tahun sarana dan prasarana terdapat peningkatan. Tahun 2010 delapan tahun sampai 10 (sepuluh) tahun didirikan kampus utama tahun 2011, kemudian dilanjutkan pengembangan kampus ke II, Pembangunan laboratorium, dibangun kembali empat lokal, sehingga nanti memenuhi sebagai syarat Akamigas Balongan. Kalau luas tanah sudah melampaui, setiap tahun membeli tanah walaupun sulit karena harganya mahal. Kekuatan doa dari seorang Ibu dan ikhtiar Yayasan Bina Insani melakukan pengembangan, pembinaan kurikulum, diwujudkan, dengan moto; ada jadwal, ada dosen, ada perkuliahan dan jangan sampai dosen menunggu mahasiswa tapi mahasiswa yang menunggu dosen. Itu falsafah dan motto yang diterapkan di Akamigas Balongan. Setelah sukses program, Sukses Performance. Beliau mengkonsolidasikan pembangunannya, sehingga nanti pada masuk ke kampus ada tulisan yang berbunyi “Kami datang untuk berprestasi“, ke depan akan dibuat running teks “Belajar Yes, Narkoba No“.

 

Visi dan misi Akamigas Balongan adalah ingin mewujudkan generasi Ahli Madya di bidang Teknik Perminyakan, Keselamatan Kerja dan Teknik Kimia untuk mengisi perusahaan-perusahaan perminyakan dan perusahaan tekno kimia. Sebagai sebuah perguruan tinggi vokasional, Akamigas Balongan menyelenggarakan program studi Diploma 3 Teknik Perminyakan, Diploma 3 Keselamatan Kerja dan Diploma 3 Teknik Kimia. Tujuan penyelenggaran Ketiga program studi tersebut untuk memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan akan teknik perminyakan, keselamatan kerja dan petro kimia. Penerapan dan pengembangan kurikulum dilakukan dengan diawali dengan melakukan riset kurikulum dengan mengundang ahli dari teknik perminyakan untuk mendiskusikan mata kuliah apa saja termasuk beliau juga mengembangkan sayap ke beberapa karyawan yang sudah dikenal, juga mengundang Ketua Jurusan Pertamina sebelumnya adalah manajer LK3 di UP6, Kemudian Masjuli, pensiunan pertamina Pusat diundang untuk menyusun kurikulum Program Diploma 3 di Akamigas Balongan, juga dari ahli ilmu yang menangani program (S1) perminyakan diundang untuk berembug yang memakan waktu cukup lama untuk menentukan kurikulum vokasional Diploma 3 yang mana diharapkan lulusannya siap untuk diterima di dunia kerja.